Rabu, 16 November 2016

Yamaha New Weapon

Motorgp musim 2016 sudah selesai dengan diakhiri Marc Marquez menjadi juara dunia ke 3 kalinya (5 secara keseluruhan). Musim 2016 menjadi musim yang tidak terduga dimana mencatatkan rekor memiliki pemenang terbanyak dalam satu musim, pada musim 2016 ini, Motogp memiliki 9 pemenang yang berbeda, hal yang luar bisa, dan bisa diartikan bahwa Motogp pada musim ini benar benar kompetitif. Namun hal yang mengecewakan datang dari kubu Movistar Yamaha, dikarenakan pabrikan berlogo garputala tersebut puasa kemenangan setelah seri Catalunya. Meskipun Rossi dan Lorenzo berhasil mengisi posisi ke 2 dan ke 3 pada klasemen akhir, namun mereka harus mengakui keunggulan dari rival mereka yaitu pabrikan sayap tunggal, Honda, merebut kemenangan yang cukup banyak, bahkan 2 pembalap satelit Honda berhasil juara di 3 seri, yaitu Cal Cructhlow dan Jack Miller.


Tentu saja Yamaha langsung berbenah untuk musim depan memberikan yang terbaik untuk ridernya agar bisa bersaing dalam perebutan juara dunia. Yamaha pada musim ini tidak bisa dibilang sangat baik, karena Rossi juara hanya dua kali dan Lorenzo 3 kali, hasil yang cukup kurang baik untuk sebuah pabrikan besar dalam balapan akbar sebesar Motogp. Perubahan yang dilakukan Yamaha tidak hanya pada motor saja, namun juga pada grid pembalapnya, dimana pada pertengan musim 2016 akhirnya Jorge Lorenzo memutuskan untuk hengkang dari Yamaha setelah membela panji garputala selama 9 tahun. Yang ditunjuk oleh Yamaha adalah salah satu pembalap asal spanyol yang sedang naik daun yaitu Maverick Vinales. Mantan juara dunia Moto3 2013 ini memang digadang mempunyai talenta yang cukup baik, dimana pada musim ini dirinya berhasil membawa pabrikan Suzuki menaiki podium tertinggi.

Sedikit tentang Top Gun (sebutan Vinales), awalnya dirinya menjadi salah satu tim dari Paris Hilton Racing Team, setelah itu dirinya berada di tim Avintia Bluesens, dan pada 2013 Mack memutuskan untuk pindah ke KTM bersama dengan KTM Calvo. Dengan kemujuran yang tinggi, awalnya Vinales tidak menjadi kandidat juara dunia dikarenakan kandidat juara dunia berada di tangal Luis Salom atau Alex Rins pada saat itu, Vinales sendiri berada di peringkat ke 3 sampai di GP Malaysia. Namun hal yang unik terjadi di GP Jepang, dimana Luis Salom dan Alex Rins justru terjatuh dan kehilangan 25 poin, dan Vinales berhasil juara 2 pada saat itu membuat dirinya menjadi salah satu kandidat juara dunia. Penentuan terjadi pada GP Valencia, dimana siapapun yang menang dari ke 3 rider tersebut maka akan dinobatkan menjadi juara dunia, dan hal itu pun terjadi dimana Vinales keluar sebagai pemenang setelah bertarung sengit dengan Alex Rins sampai di tikungan terakhir pada lap terakhir, dimana sayangnya Luis Salom pada saat itu terjatuh di pertengan race.


Pada 2014 Vinales pun memutuskan untuk naik kelas ke Moto2 bersama dengan Paginas Amarilas HP Pons. Bersama dengan Pons, Vinales benar benar luar biasa, pada balapan ke 2 di seri Austin, dirinya berhasil menjadi juara 1, padahal Vinales baru saja naik kelas, hal yang tidak banyak terjadi dari beberapa pembalap. Berhasil menduduki posisi ke 3 klasemen akhir dimana Vinales berhasil menjadi juara 1 sebanyak 4 kali, dan naik podium sebanyak 9 kali. Setelah menyelesaikan kejuaran Moto2 pertamanya dengan baik, Vinales enggan memperpanjang kontrak dan langsung memutuskan naik kelas ke kelas Motogp tanpa mendapatkan titel Moto2. Vinales menerima pinagan Suzuki yang baru akan debut pada musim 2015.


Musim 2015 bisa dibilang menjadi musim yang masih kurang baik bagi Vinales pada musim perdananya di Motogp. Pada akhir musim 2015, Vinales harus puas berada di posisi 12 klasemen akhir, walaupun pada akhirnya Vinales berhasil menyabet titel Rookie Of The Year saat itu. Hal yang luar biasa terjadi pada musim 2016 dimana dirinya beberapa kali berhasil bertarung rebutkan posisi 5 besar, benar benar kemajuan yang luar biasa bagi seorang anak muda yang menaiki motor pabrikan bukan sekelas Yamaha Honda, atau Ducati. Vinales berhasil menaikan level dirinya, dengan finish di posisi ke 4 klaseme akhir tepat di bawah Lorenzo, bersama dengan Suzuki, dimana artinya dirinya berhasil finish di atas kedua pembalap Ducati. Hasilnya pada musim 2016 Vinales menghasilkan 1 kemenangan dan 4 podium secara keseluruhan.


Vinales juga digadang gadang akan menjadi salah satu kandidat juara dunia berikutnya dengan menaiki motor Yamaha, bisa dibayangkan dengan motor Suzuki saja dirinya berhasil menjadi momok yang cukup membuat pembalap terdepan terganggu, apalagi dengan dirinya sekarang menaiki motor yang benar-benar kompetitif. Mari kita tunggu saja kelanjutan dari TopGun selanjutnya setelah pada musim 2017 nanti Vinales akan satu tim bersama dengan Rossi, apakah akan menjadi Lorenzo kedua????


0 komentar:

Posting Komentar